Hari ini hampir seluruh karyawan di kantor bersama-sama mengenakan pakaian berwarna hitam. Ini sebagai simbol berkabung dari seluruh karyawan atas rencana manajemen dalam menerapkan efisiensi SDM. Rencana yang diterapkan karena merger dengan bank lain ini, akan dimulai dari bulan Januari sampai Juni tahun depan.
Dengan adanya rencana tersebut, mereka melakukan pengurangan karyawan secara besar-besaran. Bahkan issue-nya jumlah karyawan yang akan diPHK adalah 5000 orang di seluruh Indonesia sampai bulan Juni 2006. Tentu ini adalah jumlah yang sangat besar dan bukan tidak mungkin gue sendiri akan terkena imbasnya. Kebetulan beberapa teman satu lantai sudah mendapat panggilan manajemen untuk diminta mengundurkan diri. Tentu dengan pesangon yang dijanjikan atas perhitungan mereka. Sementara SPSI kantor menganggap perhitungan manajemen masih dibawah perhitungan standar pesangon. Untuk itu SPSI bersama seluruh karyawan bertekad memperjuangkan kenaikan nilai pesangon tersebut.
Dalam duka yang mendalam dan solidaritas atas rekan-rekan yang sudah dipanggil lebih dulu, kami mengeluarkan satu tekad untuk menyatakan kesedihan ini. Mudah-mudahan dengan semangat ini, manajemen bisa berpikir lebih jernih dalam mengurangi pegawainya. Minimal, apabila memang jalan pahit ini yang harus ditempuh, kesejahteraan pegawai untuk beberapa tahun kedepan harus diperhatikan.
Puisi dari SPSI
“BESOK”
Rintangan demi rintangan kita hadapi
Bak rumput yg termakan ternak sedikit demi sedikit
Bak batu terkikis air
Hidup adalah perjuangan dan pantas diperjuangkan
Jangan pernah merasa takut karena yang takut hanyalah cecurut
Perubahan hanya tinggal waktu
Hari ini mereka, kita tinggal menunggu waktu
Siapa yg bisa menjamin dua menit lagi kita masih bernafas………?
Siapa yg bisa menjamin kita besok masih bekerja…………..???
Untuk meraih cita2 apalagi cita2 bersama perlu perjuangan
Apakah kita masih mau berpangku tangan….?
Sebagai penonton…? Tidak punya harga dirikah kita?
Tidak punya malu kah kita ? Apa kata Tuhan nanti disana
Jika berjuang untuk diri sendiri saja kita tak mau………….?!!
Esok patut diperjuangkan, karena esok kita berharap akan lebih baik
Janganlah berkhianat kepada sesama, apalagi kepada diri sendiri
Janganlah berharap dapat jika tidak berusaha meraih
Ingat Tuhan mencatat apa yg kita perbuat.
Skenario demi skenario kita lewati
karena hidup adalah panggung sandiwara
Biarkan kata hati kita bicara
“Sekarang atau tidak sama sekali………………”
“Hidup Mulia mati sebagai syuhada”
Tugu Tani 08 Des 05