Archive for September 2006

Perang Tikus Siap Digelar

September 25, 2006

mouseDua minggu terakhir ini, beberapa kali saya mendengar bunyi gemeresek dari atas lemari di rumah. Bunyi tersebut biasanya mulai terdengar ketika angka di jam dinding menunjukkan pukul 8.00 atau lebih. Awalnya saya tidak begitu memperhatikan asal bunyi-bunyian tersebut. Namun, menurut pengakuan ‘teman tidur’ saya, bunyi tersebut merupakan suara yang ditimbulkan oleh binatang hitam berbulu dengan ekor panjang menjuntai. Dia mengetahui hal ini karena beberapa kali mendengar bunyi mendecit khas yang keluar dari pita suara binatang itu. Bunyi yang pasti dibarengi dengan teriakan histeris sang ‘teman tidur’. Yaa, kebetulan teman tidur saya ini mempunyai rasa takut luar biasa bila menjumpai binatang yang bernama tikus tersebut.

Saya sendiri belum pernah menemui binatang ini secara langsung atau bicara empat mata dengan mereka. Walau dengan suara gemeresek terdengar, saya masih menganggap itu belum menkhawatirkan dan mungkin mereka hanya lewat saja. Namun, semalam segalanya berbeda. Ketika asik bergumul dengan dunia maya, saya kembali mendengar suara gemeresek yang semakin keras dan mengganggu. Kebetulan lokasinya tepat di ruang sebelah. Saya hanya mengintip untuk memastikan apa yang terjadi. Terlihat dua binatang yang juga dikenal sebagai penyebar penyakit pes ini, sedang bercanda dan berkejar-kejaran di atas lemari. Tikus pertama menggigit sebuah tulang ayam bekas buka puasa pertama kami hari itu. Yang lain tampak berlari mengejar rekannya demi memenuhi keinginan ikut merasakan sepotong makanan. Bergantian mereka melewati berbagai dus yang terkumpul di atas lemari. Keluar, masuk, loncat, sambil mendecit tanpa memperhatikan sang empunya rumah membelalak penuh dendam.
(more…)

Target I: Vila Dago Pamulang

September 9, 2006

Uedan..!
Begitu teriakan pertama yang keluar ketika hari ini saya mengunjungi Vila Dago. Sebuah perumahan ‘dengan harga terjangkau’ di Pamulang. Dengan sedikit terlewat dan salah jalan, lebih dari 1,5 jam saya habiskan untuk menuju tempat ini. Teriakan di depan bukan teriakan kekaguman akan kondisi perumahan tersebut. Namun lebih karena jarak tempuh dari rumah saya menuju lokasinya. Edunz, jauh banget!

Dengan suasana resort yang dipromosikan, terbentang luas deretan rumah mewah yang membuka jalan menuju deret hunian lainnya. Type ukuran 36 dan 45 masih harus masuk ke dalam lebih dari 1 km. Tak heran bila di pintu gerbang sudah menunggu jasa ojeg yang siap mengantarkan penghuni menuju rumahnya. Suasana panas masih menyelimuti jalan utama. Mungkin karena belum banyak pohon yang seharusnya menghiasi jalan ini.

Menggunakan sepeda motor, saya menghitung dari pintu pagar rumah sekarang, sampai pintu gerbang Vila Dago, berjumlah 34 km. Route yang saya pilih melewati Kalimalang – Gatot Subroto – Blok M – Pondok Indah – Ciputat – Pamulang. Entah karena tidak biasa berjalan jauh, apalagi dengan membayangkan rute ini akan saya lalui setiap hari, rasanya jarak sebanyak itu belum layak untuk saya jalani. Itu belum menghitung kemacetan di Pasar Ciputat, putaran balik ke PI, dan wilayah Sudirman. Biasanya saya hanya menempuh jarak kurang lebih 10 km dari rumah menuju kantor, dengan kemacetan tidak begitu parah.

Memang, dengan harga yang terjangkau dan suasana resort-nya, perumahan ini sangat menggoda untuk disurvey. Dengan uang muka sebesar Rp 25 juta dan cicilan sekitar Rp 1,5 juta per bulan selama 15 tahun (fax terakhir dari developer – 020706) , kita sudah bisa menempati sebuah rumah dengan type T-45/97 di sana. Harga yang sangat tidak mungkin kita dapatkan di 5 wilayah Jakarta.

Well, target pertama sementara ini saya coret dari daftar pilihan lokasi rumah tinggal. Next target, Depok!