Inginnya setiap saat bisa mengambil ‘mata kuliah’ ini. Disaat bersosialisasi, bekerja, menikmati hari sampai ketika menyantap hidangan di meja makan. Dengan menyelipkan sepucuk rasa ikhlas yang mendalam pada setiap segi kehidupan, pastinya semua masalah yang timbul gak akan membuat hati dan pikiran pusing tujuh keliling,.. rite?
Tapi apa bisa? Kita khan manusia juga, semua masalah yang kita hadapi pasti selalu direspon oleh emosi dan nafsu. Perbandingan antara pikiran, emosi, dan nafsu khan tergantung masing-masing individu.
Lalu, apa hubungannya belajar ikhlas dengan perbandingan-perbandingan itu?
Hanya pendapat sendiri saja, terpikirkan jika kita menghadapi suatu masalah, tiba-tiba emosi menampakkan dirinya dalam kalbu, dengan mencampakkan pikiran jernih dan energi positif kita, wah!… tau sendiri lah akibatnya.
Keinginan untuk meluapkan amarah, cacimaki dan pikiran-pikiran untuk membalas dendam sudah tak terelakkan. Mau melakukan sesuatu juga rasanya sudah gak bisa konsen. Keadaan yang sangat mengecewakan. Semua terasa pahit dan mungkin jalan negatif bisa ditempuh.
Dengan belajar ikhlas mungkin semua itu gak akan bisa dihilangkan, tapi seenggak-enggaknya bisa terkurangi. Dan bila sedikit saja emosi bisa ditundukkan nurani, pikiran jernih bisa bernyanyi lagi disetiap detak hidup kita….
Semoga…
Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow…